Hujan Lebat Picu Banjir dan Tanah Longsor

01.55 Add Comment
tanah longsor

Salah satu musibah di Indonesia yang kerap terjadi adalah tanah longsor, apalagi ketika daerah di kawasan perbukitan diguyur hujan deras.
Meskipun pemerintah dari Badan Penanggulangan Bencana BNPB sudah antisipasi, longsor selalu saja menimbulkan korban dan yang tidak bisa diprediksi.

Tanah longsor menjadi bencana fatal yang mengubur sejumlah jiwa yang bisa berakibat pada kematian. Selain itu timbunan tanah yang mnenghujam perumahan warga akan menghancurkan rumah-rumah mereka, pun jika masih tersisa akan rusak berat.

Tanah longsor yang selama ini terjadi selalu saja tidak bisa diprediksi dan menimbulakn korban. Area pengunungan memang yang paling rawan, tetapi mau gimana lagi mereka hanya punya tempat tinggal disana, dan harus siap jika tanah longsor menimpa mereka.

Lokasi Rawan Longsor di Merapi dan Merbabu selama Musim Hujan

01.53 Add Comment

Menonton tren hujan yg makin deras bersama intensitas yg semakin jelek telah harusnya menjadi peringatan bagi seluruhnya warga. Walaupun wilayah di dekatnya jarang berlangsung banjir dikarenakan hujan deras, bukan berarti puncak masa hujan ini sanggup diabaikan. Dikarenakan tetap ada bisa saja bencana tanah longsor & angin puting beliung yg sanggup datang kapan saja.

Seperti yg saat ini mesti diwaspadai oleh masyarakat seputar lereng Gunung Merapi & Merbabu, di Kab Boyolali, Jawa Tengah. Mengutip pemberitaan Antara, potensi tanah longsor di Merbabu & Merapi meningkat drastis sewaktu puncak masa hujan ini. Imbauan ini dirilis dengan cara kusus oleh Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah.

Peringatan waspada longsor di seputar lereng Gunung Merapi & Merbabu ini dikhususkan utk ribuan masyarakat yg tinggal di kira kira lereng. Elevasi kemiringan tanah yg lumayan tinggi di kawasan lereng Merapi & Merbabu makin menambah risiko tanah longsor di kawasan ini. Lebih-lebih tingginya curah hujan sebabkan tanah di lereng gunung menjadi tidak stabil & basah.

Sampai tulisan ini diturunkan, demi mengingatkan penduduk disekitar lereng Merapi & Merbabu, BPBD telah menyebarkan surat imbauan peningkatan kewaspadaan ke banyaknya kecamatan. Dalam surat itu, dikabarkan bahwa tatkala puncak periode hujan Pebruari 2016 ini ribuan masyarakat di lereng Merapi & Merabu mesti mendalami risiko bencana tanah longsor, banjir & puting beliung yg berpotensi kapanpun berlangsung.

Lantas, ruang desa mana saja di kawasan lereng Merapi & lereng Merbabu yg berpotensi tinggi rawan tanah longsor?

Catatan yg dilansir BPBD Jawa Tengah menunjukkan, sediktinya ada 6 Kecamatan di Kab Boyolali yg rawan longsor. Empat kecamatan berada di kawasan lereng Gunung Merapi, Merbabu, & dua kecamatan ada di kawasan Boyolali Utara.

Empat Kecamatan di lereng Gunung Merapi & Merbabu yg rawan tanah longsor antara lain Selo, Cepogo, Musuk & Ampel, sedangkan dua lainya di Boyolali bidang utara, adalah Klego pun Kemusu.

Utk dipahami, struktur bentukan tanah di Gunung Merapi & Gunung Merbabu terdiri dari tanah berpasir & gembur, berlainan bersama keadaan tanah di dataran rendah yg komposisinya padat.
sumber

3 Langkah Darurat Pasca Bencana Tanah Longsor di Lebong Tandai Bengkulu

01.52 Add Comment
Kejadian bencana longsor yg mematikan di wilayah pertambangan rakyat Lebong Tandai, Bengkulu setidaknya sanggup jadi peringatan. Hujan deras yg mengguyur tidak dengan henti sewaktu lebih dari 24 jam seketika menggetarkan tanah di tebing curam tambang Lebong Tandai, Bengkulu. Tidak Dengan pertanda sama sekali, 18 orang tertimbun longsor yg berlangsung cuma dalam sekian banyak detik. Berita terakhir dari Antaranews menyebut, dari 18 korban yg tertimbun tetap ada kira kira 15 korban lain yg tetap dicari. 2 jenazah korban longsor telah ditemukan, sedangkan satu orang ditemukan selamat bersama keadaan patah tulang.

Pasca kejadian tanah longsor yg berlangsung di penambangan rakyat Lebong Tandai peninggalan Belanda ini, Penjabat Gubernur Bengkulu Suhajar Diantoro cepat menuju wilayah Rejang Lebong memimpin evakuasi. Utk didapati, keadaan wilayah pertambangan di Lebong Tandai yaitu kawasan terpencil yg susah sekali akses & transportasinya. Bahkan tatkala puluhan th, masyarakat seputar yg hendak menuju kawasan pertambangan rakyat di Lebong Tandai cuma dapat memakai kereta lori mini yg telah dimodikasi bernama Molek.

Mengingat tempat kejadian tanah longsor yg susah dijangkau, Penjabat Gubernur Bengkulu Suhajar Diantoro serentak memberikan instruksi husus. Berikut merupakan 3 langkah darurat yg sedang diusahakan pasca bencana tanah longsor di Lebong Tandai Bengkulu

Pencarian korban tanah longsor di Lebong Tandai bakal dilakukan hingga batas diwaktu yg ditentukan oleh tim Sar

Sampai artikel ini diturunkan belum ada berita lebih lanjut dari proses pencarian 15 korban longsor di Lebong Tandai. Keadaan medan yg ekstrem & rute menuju area tanah longsor yg terpencil semakin menyulitkan pencarian. Pasalnya tim SAR cuma memanfaatkan cangkul mungil utk menggali tanah yg banyak sekali.

Lembaga Sosial & BPBD Bengkulu mengkoordinir & mengkondisikan pertolongan sembako utk dua area kejadian tanah longsor

Perintah ke-2 ini dikhususkan bagi dua tempat kejadian ialah pertambangan rakyat yg tertimpa longsor & Desa Lebong Tandai yg berada di tempat amat terpencil. sampai kini Desa Lebong Tandai cuma dapat dilalui memanfaatkan kereta mini Molek. Padahal di Lebong Tandai ada kira kira 147 Kepala Keluarga di mana 30 persennya termasuk juga hunian tangga miskin

Lembaga PU Bengkulu mesti menanggulangi kerusakan trayek molek maupun menciptakan jurusan alternatif maka masyarakat Desa Lebong Tandai tak terisolir.

Kejadian tanah longsor di Lebong Tandai seakan terhubung mata publik Indonesia bahwa tetap ada wilayah terpencil di Sumatera yg cuma dapat dijangkau memakai kereta lori mini bernama Molek. Tapi sekarang rute kereta molek juga sebagai peninggalan Belanda terputus & mengisolasi desa Lebong Tandai. Hasilnya, berita terakhir dari Antaranews menyatakan, kepada Sabtu siang (5/12) pertolongan telah diangkut dgn memanfaatkan satu satuan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana yg dikirim dari Palembang Sumsel. Helikopter ini sejak mulai mengangkut 34 koli kira kira 600-700 kg bahan-bahan makanan seperti beras, mie instan, gula & bahan yang lain. (cal)
sumber

Fenomena Bencana Alam Tanah Longsor di Indonesia

01.51 Add Comment
Beberapa bulan di tahun 2015 hujan mulai sejak turun merata membasahi tanah Pulau Jawa & beraneka kawasan lain di Indonesia. Satu kawasan menerima limpahan air hujan yaitu kawasan Jawa Barat. Bahkan sekian banyak kali hujan di bln Nopember sampai Desember 2015 turun bersama intensitas & skala besar. Tipikal kahas perubahaan cuaca dari masa kemarau ke periode penghujan.

Derasnya hujan kalau tidak ditanggulangi dgn serius terang mengambil efek merugikan. Hujan tidak cuma mengambil keberkahan, tapi serta sanggup jadi pengingat bahwa alam yg tidak seimbang komposisinya dapat berujung kepada bencana.

Seperti yg berjalan di Sukabumi, Jawa Barat. Telah semestinya penduduk jabar menyadari betul potensi & risiko bencana alam di periode hujan. Tanah yg labil, pun saluran air yg tidak terjadi sempurna merupakan sumber penting dari bencana khas periode hujan : tanah longsor & banjir. Ditambah juga mungkin badai seperti puting beliung yg muncul dari kumpulan awan cumulonimbus di atas langit ja-bar.

Catatan lumayan mengejutkan datang dari Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Sukabumi. Dilaporkan oleh Antaranews, dalam tempo satu bln terakhir sejak Nopember sampai pertengahan Desember 2015 ini, di Kab Sukabumi telah berjalan sedikitnya 50 kasus bencana tanah longsor & puting beliung yg merusak alat & merugikan warga.

Seperti yg dikatakan oleh Kepala Kedaruratan & Logistik Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Sukabumi Usman Susilo, akibat dari rentetan bencana tanah longsor & puting beliung di Sukabumi, terdaftar ada 12 hunian rusak berat & hancur tidak berbentuk, kemudina 10 hunian yang lain masuk jenis rusak sedang, & puluhan hunian yang lain rusak ringan. Dari 50 kali kejadian longsor & angin puting beliung di Sukabumi ini, tidak ada satupun laporan korban tewas.

Meski catatan bencana longsor & badai angin puting beliung pass tinggi menghantam bermacam titik di Kab Sukabumi, tetapi kesigapan penduduk setempat dalam menghadapi risiko bencana pantas di apresiasi. Efek jelek dari bencana terhitung tidak terlampaui akbar. Rentetan bencana yg berlangsung di akhir th 2015 ini cuma merusak sebahagian mungil hunian penduduk, tapi alat umum semacam jalan raya penghubung desa tidak sedikit yg ambles akibat tanah longsor.

Buat antisipasi risiko bencana alam yg makin agung, dari pihak Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana telah mulai sejak menerapkan pemakaian technologi peringatan dini. Satu satuan media deteksi dini bencana di Kecamatan Pabuaran.
sumber

Tregadi Bencana Longsor di Penambangan Rakyat Bengkulu

01.50 Add Comment
Bencana tanah longsor menewaskan belasan masyarakat berlangsung di Bengkulu, tepatnya di wilayah Lebong Tandai. Tragedi tanah longsor yg terulang kembali di awal periode hujan minggu perdana bln Desember ini telah harusnya jadi pengingat bahwa masa hujan datang bukan berarti kewaspadaan menyusut. Sebab saat periode kemarau melalui dari membuang jauh potensi kekeringan, sekarang ini masa hujan datang dgn ancaman banjir & tanah longsor. Terakhir, tidak berselang lama sebelum berjalan tanah longsor di Bengkulu, longsoran tanah pula berlangsung di Tasik, Jawa Barat.

Berikut yaitu kronologi detik-detik bencana tanah longsor yg mengambil duka di satu buah penambangan rakyat di Lebong Tandai, Bengkulu.

Dikutip dari Antaranews, Pusat Pengendali Operasi (Pusdaops) BPBD Propinsi Bengkulu, Edwar menyampaikan berita terakhir ada 18 korban longsor yg tertimbun tanah. Jumlahnya 15 korban belum ditemukan. Baru tiga orang korban tanah longsor yg ditemukan, satu orang selamat dgn keadaan patah kaki, & dua orang wafat.

Kejadian tanah longsor ini berjalan di satu buah penambangan rakyat di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kab Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu. Terhadap awalnya, hujan yg teramat deras jadi penyebab awal dari bencana tanah longsor ini. Hujan yg teramat deras tetap mengguyur deras Bengkulu sejak sejak Rabu (2/12) sampai Kamis (3/12). Seterusnya di hri Rabu (2/12) seputar pukul 02.00 dinihari, diwaktu tetap ada belasan orang penambang yg bekerja sejak dinihari, tanah bergetar hebat & seterusnya longsor demikian saja menimbun 18 orang masyarakat beserta sebanyak pondok yg berlokasi di kebun penduduk.

Utk didapati, ruang penambangan rakyat yg longsor berada di kawasan yg amat terpencil. Kumplit dgn keadaan jurusan yg ekstrem & akses menuju ruang tambang yg demikian susah. Bahkan satu-satunya fasilitas transportasi yg sanggup mengambil tim penolong ke area kejadian tanah longsor ialah kendaraan tradisional peninggalan penjajahan Belanda yg akrab dinamakan penduduk setempat dgn sebutan Molek. Kendaraan Molek ini yaitu kereta kecil yg telah dimodifikasi oleh masyarakat buat menempuh rute ekstrem memakai rel buatan Belanda. Di Jawa, Molek mirip bersama kereta Lori mini.

Molek merupakan satu-satunya akses menuju area bencana longsor, buat memutar roda Molek ini, satu buah mesin diesel berkuatan seadanya dihubungkan dgn rantai ke roda & menggerakkan roda Molek menyusuri rel mungil ditengah hutan & tebing curam. Jumlah penumpang maksimal yg dapat diangkut jumlahnya 10 hingga 12 orang.

Bahkan sesudah menempuh perjalan memanfaatkan Molek, tim evakuasi bencana longsor Bengkulu masihlah mesti terjadi kaki tatkala 2 jam sampai tiba di ruangan penambangan rakyat yg longsor. Bersama memakai sarana seadanya berupa cangkul mungil, Pegawai tetap menggali & mencari korban yang lain yg masihlah tertimbun di dalam tanah.