Akibatnya beberapa jalan protokol dan wilayah di kota batik ini terendam
banjir. Buruknya drainase membuat Jalan HZ Mustofa, Siliwangi, Sutisna
Senjaya, Pancasila, BKR, Cilolohan, Letnan Mashudi, Ahmad Yani,
Saptamarga, SL Tobing, Setianegara, Cikalang Pesantren, Mangkubumi,
Pasar Besi dan Burung, Letkol Kormir Kartaman, Cagak Gobras dan
Bebedahan Purbaratu terendam air.
”Di sini banyak jalan mulus, bagus. Tapi kenapa selalu banjir, hampir
setiap hujan datang pasti banjir. Jangankan (hujan) deras, hujan kecil
sering banjir. Selokan banyak yang menyempit, dan ini terkesan seperti
dibiarkan saja,” ujar Eli (34), salah seorang warga sekitar Jalan HZ
Mustofa, seperti dikutip dari Radar Tasik.
Banjir juga terjadi di wilayah Cikalang Pesantren dan Cibeureum. Bahkan,
selokan yang terdapat di Kelurahan Setianegara Kecamatan Cibeureum
meluap dan merendam beberapa rumah warga. Banjir yang melanda
Setianegara Minggu malam terhitung parah. Sehinga membanjiri beberapa
rumah, kandang domba dan ayam ikut terendam. Bahkan, menurut warga ada
domba yang terbawa arus namun berhasil diselamatkan sang pemilik.
Banjir pun merendam sebagian kawasan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.
Kawasan Ponpes Miftahul Huda Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya juga
tergenang. KH. Asep Maoshul Affandy, pimpinan ponpes Miftahul Huda di
akun Facebook-nya menulis, “Sudah sekian lama Miftahul-Huda tidak
mengalami banjir, kini setelah hujan deras selama lebih kurang 5 jam
Miftahul-Huda kembali dilanda banjir,” tulis ulama kharismatik ini. (ACTNews)
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar